Silahkan daftarkan perusahaan/usaha anda pada Online Single Submission (OSS) dengan Url http://oss.go.id
 
 
 
 
 
 
 
 
Username :
Password :
 
 
 
 
 

Anda adalah pengunjung Ke :
1510237
 
Calendar Script
« March 2024 »
Mn Sn Se Rb Km Jm Sa
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
 

 

Keluarga Menduga Anizar Dibunuh dan Digantung

Jumat, 02 Agustus 2013

RENGAT - Kematian tidak wajar Anizar Binti Arifin (25), warga Dusun Tanah Tanah Tungku, Talang Pai, Desa Danau Rambai, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu dengan cara gantung diri pada tiang langit-langit rumah bersama putri semata wayangnya Riska Amanda (3,5), Selasa (30/7) sekitar pukul 12.00 Wib kemarin masih menimbulkan pertanyaan besar pihak keluarga. Mereka tidak percaya Anizar bisa senekat itu, apalagi membawa putri kandungnya sendiri mengakhiri nyawa. Apalagi pihak keluarga menemukan banyak kejanggalan pada peristiwa tersebut.

''Saya terus terang tidak yakin adik saya bisa senekat itu. Rasanya tidak mungkin dia mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, apalagi sampai tega mengajak anak kandungnya,'' kata Ali, kakak kandung korban.

Ali mengungkapkan bahwa korban merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Sebelum ditemukan tewas gantung diri, tidak ada tanda-tanda bahwa korban akan mengakhiri hidupnya dengan cara tidak wajar. Ali juga mengaku tidak mendengar ada kabar miring ataupun pertengkaran korban dengan suami ataupun orang lain. "Dia (korban) juga tidak pernah cerita kalau dia ada masalah," ungkapnya.

Ali mengungkapkan, pasca ditemukan tewas tergantung di tiang angit-langit rumahnya, keluarga menemukan sejumlah kejanggalan. Keluarga menduga korban dan anaknya itu dibunuh terlebih dahulu hingga tewas dan setelah itu baru digantung untuk menghilangkan jejak. Keluarga menduga korban tewas dibunuh dengan dibekap menggunakan bantal karena ditangga rumah, keluarga menemukan bantal.

"Selain itu adik saya sempat mencuci tetapi tidak sempat menjemur. Dan tali yang digunakan untuk menggantung diri itu merupakan tali dari ember untuk menimba air. Selain itu adik saya sempat bersihkan arang dan tidak selesai, makanya kami curiga dia dibunuh," ujar Ali.

Hanya saja Ali tidak mengetahui siapa yang membunuh adiknya tersebut. Ia berharap polisi segera menuntaskan penyelidikan terhadap kematian adiknya bersama keponakannya tersebut agar tidak menimbulkan tanda tanya di pihak keluarga dan juga masyarakat. ''Kami percaya polisi bisa mengungkap semua ini,'' ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Inhu, AKBP Aris Prasetyo Indaryanto mengungkapkan pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap kasus gantung diri ibu dan anaknya tersebut. Polisi sampai saat ini masih menunggu hasil visum yang dilakukan dokter di RSUD Indrasari Rengat untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Terkait kecurigaan pihak keluarga, Kapolres mengungkapkan semua informasi akan dijadikan bahan masukan bagi penyidik untuk mengungkap kasus ini. ''Termasuk motifnya masih kita dalami,'' jelasnya.

Secara medis, kata Kapolres, orang yang tewas gantung diri lidahnya terjulur keluar, lehernya berbekas serta akan mengeluarkan kotoran dari kemaluannya. "Cek saja apakah itu ada pada korban atau tidak, makanya kita masih menunggu hasil visum," ungkapnya. Polisi sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan belum menetapkan satupun tersangka.(inhusatu.com)

 
1.Izin Operasional Sekolah Swasta
2.Izin Praktik Apoteker
3.Izin Praktik Bidan
4.Izin Praktik Dokter
5.Izin Praktik Fisioterapis
6.Izin Praktik Optometris
7.Izin Praktik Perawat
8.Izin Praktik Perawat Anastesi
9.Izin Praktik Radiografer
10.Izin Praktik Refraksionis Optisien
11.Izin Praktik Teknisi Kardiovaskuler
12.Izin Praktik Tenaga Gizi
13.Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian
14.Izin Praktik Terapis Gigi dan Mulut
15.Izin Reklame
16.Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
17.Surat Izin Praktik Sanitarian
18.Surat Izin Praktik Tukang Gigi
19.Surat Keterangan Penelitian
20.Surat Keterangan Racun Api